Super Junior by : ChoLeeChoi Blog

Super Junior by : ChoLeeChoi Blog

Jumat, 30 Januari 2015

Fanfiction Infinite : Love Blue and Red

LOVE BLUE AND RED
FF                 : Love Blue and Red
Genre             : School life, Fluff
Cast              : Lee Sungyeol (Infinite), Shin Haneul (OC)
Other Cast       : Kim Myungsoo (Infinite), Nam Woohyun (Infinite), Park Min Ah (OC), Kim Hana (OC), Jung Seul Bi (OC)
Rating            : Teenager
Length           : Oneshot

Author           : Min Eunnie (@SilverDeer0406)
NB                : Pergantian rencana~ awalnya FF ini mau author buat genrenya Sad and Romance~ tapi karena author gak pinter buat FF romance~ akhirnya FF ini author post bergenre fluff~ Maaf gaje, banyak yang typo, dan gak nyambung~


~Biru yang dingin namun menenangkan, Merah yang hangat dan berani~


~Haneul POV~
       “Haneul-ah~ bagaimana hubunganmu dengan Sungyeol?” kata MinAh
       “apa kalian baik-baik saja?” kata Hana
       “aku masih terkejut dia berani menembakmu” kata Seulbi
Omo mereka sangat berisik -_- kenapa mereka penasaran sekali -_-
       “Haneul-ah~ jawab...” kata Hana mulai merengek
       “baru hari ke 30 sejak aku jadian dengan Sungyeol... kami baik-baik saja” kataku
       Sungyeol~ Uri namjachingu dia manis... keren... dan cool~ Argh... apa yang aku lakukan -_- kenapa aku justru membayangkan Sungyeol... lagi pula... dimana Sungyeol? Sudah hampir masuk tapi kenapa ia belum muncul juga? -_-
~Author POV~
       Bel masuk berbunyi.
Seorang namja masuk kekelas dengan buru-buru.
       “Kau telat, Sungyeol” kata salah satu namja.
       “sepertinya yeojachingu-mu mulai khawatir” kata namja lain
       “YA! Myungsoo! Woohyun!” kata Haneul sambil memukul kedua namja tadi.
       “Wae?! Bukankah itu kenyataannya... kau khawatirkan” kata Woohyun
       Sungyeol duduk ditempat duduknya tanpa menghiraukan pertanyaan demi pertanyaan dari teman-temannya.
       “Oh My God. Namja-nya cuek yeoja-nya dingin. Kalian benar-benar serasi” kata Hana
       “apa itu pujian?” kata Haneul singkat
---*---
Bel istirahat berbunyi
       “Haneul-ah ikut kami” kata Seulbi sambil menarik tangan Haneul.
       Hana, Seulbi, dan MinAh membawa Haneul ketempat yang jauh dari kelas mereka. Dirasa sudah aman mereka berhenti.
       “Haneul-ah~ apa kau yakin masih mau berhubungan dengan Sungyeol” kata Seulbi mulai berbicara
       “Haneul-ah~ Sungyeol itu tak punya sisi romantis sama sekali” kata Hana
       “lagi pula tadi ia bahkan tak melihat ataupun senyum kearahmu” kata MinAh
       “Aku...” kata Haneul mulai bicara
       “kami tau itu... kau itu sosok yang dingin seharusnya kau bisa mendapatkan namja yang romantis” kata Seulbi
       “Aku... aku suka Sungyeol... seperti apapun dia aku tetap menyukainya” kata Haneul dengan penuh percaya diri
       “tapi kami tak ingin Haneul kami yang imut ini kecewa” kata Seulbi
       “percayalah padaku” kata Haneul
       “Baiklah... kami tak bisa memaksakannya” kata Hana
       Tanpa mereka sadari sepasang mata mengintip mereka dari kejauhan
~Haneul POV~
       Mereka hanya belum tau sosok Sungyeol yang sebenarnya... aku suka padanya dan aku akan selalu sayang padanya...
       Aku akan bercerita sedikit tentang uri Sungyeol~ dia namja yang cuek... tak terlalu peduli dengan sekitar. Tapi dia namja yang pintar dan berpengetahuan luas... dia jarang tertawa... bahkan berbicarapun jarang. Tapi itu yang membuatku suka padanya... dia namja yang simple dia membuatku ingin merubah sosoknya~ sosok yang cuek menjadi sosok yang peduli dengan sekitar.
       Ide gila mungkin... karena aku pun tak jauh berbeda dengannya... aku tak terlalu peduli dengan sekitarku... tapi karena ketiga sahabatku Hana, Seulbi, dan MinAh... mereka mengajariku segala tentang kehidupan yang tak pernah aku tau... rasa saling peduli, rasa saling menyayangi, rasa saling berterimakasih. Itu yang membuatku ingin merubah Sungyeol. Ku pikir aku juga sudah mulai berubah... aku bukan Haneul yang kaku seperti dulu...
---*---
       Bel pulang berbunyi
       Aku berjalan sendirian menuju rumahku... rumahku tak terlalu jauh.
       “hey” kata seseorang dibelakangku.
       OMO! Itu Sungyeol. Walau sudah berpacaran aku masih belum terbiasa dengan sifat Sungyeol yang... benar-benar berbeda dari Sungyeol sebelumnya... sayangnya ia hanya bersikap manis bila tak ada siapapun didekat kami. Andai ketiga sahabatku bisa melihat sisi lain Sungyeol... mereka pasti tak akan berkata seperti tadi.
       “kenapa kau melamun?” kata Sungyeol
       “ah... melamun? Siapa? Aku tak melamun” kataku gugup
       “hehehe” Sungyeol hanya tertawa.
       OMO! Dia tertawa! Suatu keajaiban... ah... aku terlalu berlebihan -_- tapi... dia benar-benar tampan jauh lebih tampan dari Sungyeol yang biasanya.
       “lihat. Kau melamun lagi” kata Sungyeol
       “kenapa kau tertawa?” kataku
       “wajahmu” kata Sungyeol lalu ia tertawa lagi
       “a-ada apa dengan wajahku huh?” kataku sambil memegang pipiku
       “merah... sangat lucu... sangat imut...” kata Sungyeol lalu ia melanjutkan tawanya
       Apa dia baru saja memujiku? OMO! Sungyeol-ah ada apa denganmu... kau membuat jantungku nyaris lompat dari tempatnya.
       “kelihatannya moodmu sedang sangat bagus” kataku setelah berhasil mengatur detak jantungku.
       “mmm... begitulah” katanya, dia lalu tersenyum kearahku.
       “bagaimana kalau kita duduk sebentar? mmm... disana” kata Sungyeol sambil menunjuk sebuah bangku kosong di taman. Belum sempat kujawab dia sudah menarik tanganku. Dia menyuruhku duduk sementara dia membeli es krim.
       Sebuah es krim coklat muncul dihadapanku
       “apa kau ingat?” kata Sungyeol
       “apa?” kataku
       Sungyeol memberikan es krim itu kepadaku. Coklat rasa yang paling aku suka~
       “kencan pertama kita?” kata Sungyeol
       Mana mungkin aku lupa... saat itu Sungyeol mengajakku pergi ke taman, ditaman kami membeli es krim dia es krim vanila dan aku es krim coklat. Simple namun sangat berkesan. Itu pertama kalinya aku melihat senyum tulus Sungyeol. Itu pertama kalinya aku melihat sosok lain dari Sungyeol. Dan itu kesekian kalinya dia membuatku makin menyukainya.
       “tentu saja aku mengingatnya” kataku sambil memakan es krim... es krim ini seperti berkata ‘makan aku’ ah~ di cuaca yang panas seperti ini... Sungyeol benar-benar perhatian...
       “mmm...” Sungyeol terkekeh... dia terus melihat kearahku. Apa ada yang salah?
       “saat itu aku sangat gugup aku bingung mau mengajakmu kemana” kata Sungyeol tangannya mulai bergerak kearahku. Dan membersihkan mulutku. Ah... kurasa es krim tadi mengotori wajahku. Pantas saja dia tertawa -_-. Tapi apa ini! jantungku berdegup lagi. Astaga Sungyeol... kau benar-benar berbahaya untuk kesehatan jantungku.
       “mmm... sebenarnya...” kata Sungyeol ragu
       “aku mendengar percakapanmu dengan ketiga temanmu tadi” lanjut Sungyeol
       Percakapan? Percakapan apa? JANGAN-JANGAN!
       “aku sadar aku tak pernah romantis kepadamu, aku juga sadar aku tak pernah peduli denganmu. Aku sama sekali tak keberatan jika kau mau mem-” segera kututup mulutnya.
       Aku suka jika Sungyeol banyak berbicara. Tapi aku tak ingin ia mengatakan kata-kata yang tak ingin aku dengar.
       “Sungyeol-ah aku benar-benar akan membencimu jika kau berkata untuk mengakhiri hubungan kita” kataku singkat aku menunduk
~Author POV~
       Sungyeol terdiam tanpa berkata apapun. Suasana menjadi canggung
       “Sungyeol-ah aku benar-benar tak peduli secuek apa kau kepadaku. Mungkin orang lain berfikir seperti itu, tapi buatku kau Sungyeol yang berbeda... kau tak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata” kata Haneul airmata mulai membasahi pipi yeoja itu.
       “banyak sisi dari dirimu yang ingin aku ketahui. Butuh waktu untuk memahami semua sifatmu... tapi aku sudah lama memperhatikanmu. Kau selalu bisa mencuri perhatianku. Sifatmu yang tak bisa aku mengerti. Aku sangat ingin memahami semua itu” kata Haneul
       Sungyeol terhenyak
       “aku tau kau tak pandai berekspresi... puisimu untukku waktu kau memintaku menjadi pacarmu aku juga tau itu buatan Myungsoo kan?” Haneul menghapus air mata yang mengalir dipipinya dan ia tersenyum.
       “aku sangat menyukaimu. Aku tak ingin kau mengakhiri semua ini. Aku tak peduli dengan kata orang-orang” kata Haneul airmatanya mulai mengalir lagi.
       “maaf... aku tak bermaksud...” kata Sungyeol serba salah melihat yeoja yang ia sayangi menangis didepan matanya.
       “sebenarnya... seperti katamu aku tak pandai berekspresi...” lanjut Sungyeol
       “aku hanya ingin bersikap seperti ini didepanmu... orang yang selalu memahamiku... kau tak pernah marah dengan semua kekuranganku... kau mencoba menerima semuanya... untuk itu aku bersikap seperti ini... aku ingin hanya kau yang bisa melihat sisi lain dari seorang Sungyeol” kata Sungyeol sambil menghapus airmata Haneul.
       Haneul tertawa pelan
       “kau masih menggunakan otakmu saat mengungkapkan perasaanmu... seharusnya kau memakai hatimu saat mengungkapkan perasaanmu itu” kata Haneul sambil tersenyum
       “jadi... kau masih mau menerimaku? Uri Yeojachingu?” tanya Sungyeol. Haneul hanya mengangguk malu.
       “saranghae” kata Sungyeol, Haneul kaget ia seperti tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.
       “apa aku tak bisa mendengarmu” kata Haneul jahil
       “SARANGHAE URI HANEUL...” kata Sungyeol sambil berteriak.
---*---
       “Good Morning~” sapa Haneul ceria ketika memasuki ruang kelasnya. Kelas yang tadinya ramai mendadak hening.
       “apa aku salah berbicara? Kalau begitu Annyeong haseyo~” kata Haneul kali ini dia membungkuk memberi hormat.
       “OMO! Ada angin apa? Kenapa kau sangat... berbeda” kata Hana kaget
       “wow” kata Seulbi yang tak kalah kaget sementara MinAh hanya tercengang tak percaya dengan sikap sahabatnya itu.
       “Wae? Bukankah ini perubahan yang bagus?” kata Haneul semangat
       “tentu saja... tap-” kata Seulbi
       “aku hanya berfikir untuk sedikit merubah image-ku dari yeoja yang dingin menjadi yeoja yang ceria” kata Haneul lalu dia duduk di tempat duduknya.
       “Haneul-ah kemarin aku melihatmu dan Sungyeol di taman... apa yang kalian lakukan?” tanya Myungsoo
       “aku? Tak ada hanya sebuah kencan singkat” kata Haneul
       “kencan? Lalu kenapa kau menangis?” tanya Woohyun
       “tak apa... bukan sesuatu yang penting” kata Haneul
       “YA! Kau menangis... ah Haneul-ah sudah kubilangkan... dari awal kau itu se-” kata Seulbi terpotong.
       “tidak... tidak ada apa-apa aku baik-baik saja jadi jangan khawatir~” kata Haneul dengan senyum yang sangat manis
       “lalu.. apakah itu kencan perpisahan?” tanya Woohyun
PLAK
       Sebuah buku komik mendarat dengan sempurna di lengan Woohyun.
       “Kau mau mati?” kata Sungyeol dingin ia lalu berjalan kearah Woohyun dan mengambil buku komik yang ia lempar tadi.
       “Ah~ Sungyeol-ah kau sudah datang? Ani yeojachingu­-mu sangat berbeda hari ini jadi kupikir kalian-” kata Woohyun
       “Ah~ Haneul-ah... aku tidak terlambatkan?” kata Sungyeol dengan senyum manisnya
       “mmm... tidak sangat tepat waktu” kata Haneul membalas senyum Sungyeol dengan senyum yang tak kalah manisnya.
       “ini... kau tak pernah sarapan setiap pagi. Kau harus makan ini supaya kau bisa konsentrasi dengan baik” kata Sungyeol sambil memberikan sepotong roti untuk Haneul.
       Baik Seulbi, Hana, MinAh, Myungsoo, dan Woohyun tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. 
       “ternyata Sungyeol bisa romantis juga ya” kata Hana kagum
       “Uwoo... so sweet sekali kalian” kata Woohyun dengan aegyo yang ia buat-buat
~Sudah kubilangkan seperti apapun Sungyeol aku tetap akan menerimanya dan aku akan tetap menyukainya~

THE END

Nb. Huahaha... benar-benar hancur kan FF author kali ini -_- jujur FF ini benar-benar FF yang buat author stress... awalnya ceritanya gak kaya gini~ awalnya author mau buat ceritanya bedasarkan pengamatan author (?) karna authornya sendiri belum tau ending ceritanya yang awal... konsep ceritanya langsung author ubah~ FF ini masa pengetikannya 2 hari~ tapi masa coming soonnya berbulan-bulan sendiri -_- ampuni author gaje ini -_- sekian dari athor... saya Lee Eunyeon panggil saja EL... kalau mau kenalan (?) silahkan follow saja twitterku @SilverDeer0406 mention for follback~ and let’s be friend~

1 komentar: